Jumat, 17 April 2020

Gara-Gara Dapat Shift Malam

Wawan Setiawan Tirta


Photo Credit:  Google Images

Halo saya Wisnu. Saya akan menceritakan cerita dari penjaga warnet kenalanku, dan saya akan menggunakan kata "aku" sebagai tokoh utama. Langsung saja cekidot.

Malam itu aku datang ke warnet untuk kerja. Ndak seperti biasanya aku dapat shift malam karena penjaga malam yaitu Mas Trisno sedang sakit, jadi aku lah yang menggantikan. Rasa takut dan khawatir menghantuiku karena warnet yang dekat dengan kuburan sehingga membuat keadaan warnet cukup meyeramkan saat malam, dan juga cerita-cerita seram yang sering diceritakan mas Trisno. Tapi aku cuek dan membuang rasa takutku dengan mendengar lagu-lagu dan browsing.

Ada satu pelanggan perempuan datang. Dari pakaiannya sih terlihat dia seorang pekerja kantoran. Lalu kusapa perempuan itu "kenapa baru pulang mbak?", tapi dia ndak menjawabnya. "Ahh biarlah, mungkin dianya ndak dengar". Lalu ku cek billing perempuan itu, "Lho kok? kok ndak nyala bilingnya?". Lalu saya pergi ke bilik computer untuk mengeceknya. Tiba-tiba "Lho mana perempuan yang tadi? perasaan dia masuk di sini. Ndak mungkin dia keluar karena cuma ada 1 pintu dan itu dekat tempat OP".

Perasaanku bercampur aduk antara cemas dan takut. Lalu aku kembali ke meja OP, tapi aneh sekali ada bau yang menyengat, bau wangi bunga yang sangat menyengat. Perasaanku jadi ndak karuan dan aku teringat sama cerita-cerita Mas Trisno. Sambil ketakutan aku membaca doa-doa yang kubisa. Lalu tiba-tiba kudengar suara "braak" di bilik nomor 8 tempat perempuan tadi.

"Suara apa itu?" sebaiknya aku liat deh". Setelah kucek ternyata ndak ada apa-apa. Lalu aku kembali lagi ke meja OP. Baru aku jalan 2 langkah, suara itu muncul lagi tapi lebih keras "braak". Lalu aku kembali dan melihat di bilik itu. Dan apa yang terjadi???

Ada sesosok wanita di bilik itu dengan rambut putih panjang, muka hancur dan berdarah, kuku yang panjang, dan berpakaian serba hitam. Serasa mati tubuhku ndak bisa bergerak, ingin kubaca doa-doa tapi apa daya suaraku ndak bisa keluar. Sekitar 3 menit aku bertatap muka dengan mahkluk itu dan seakan tubuhku kehilangan fungsinya dan akhirnya aku tak sadarkan diri.

Saat aku sadar, kulihat ada Mas Trisno didekatku bersamaan dengan pemilik warnetnya. Di saat itu pula Mas Trisno malah tertawa dengan senangnya melihat keadaan saya. "Kamu itu baru ketemu 1 saja sudah KO, apalagi kalau ketemu yang bawa saudaranya. Makanya kalau jaga warnet jangan melamun dan sering baca-baca doa, tahu sendiri kan itu di depan ada kuburan". Lalu aku pun pulang dan aku pun kapok dapat shift malam, besoknya aku langsung sakit selama 5 hari.

Konon, sering terjadi penampakan di warnet itu seperti kuntilanak, pocong, tuyul, nenek-nenek, dan wanita seperti yang dilihat sang penjaga warnet. Katanya mereka mengganggu karena sering ada anak muda nongkrong di depan warnet dan mereka berbicara kotor dan juga bertingkah tak sewajarnya.