Jumat, 10 April 2020

Budidaya Tanaman Anthurium

Wawan Setiawan Tirta
Tanaman Anthurium atau yang kita kenal dalam bahasa indonesia yaitu "Gelombang Cinta" pernah booming sekitar beberapa tahun yang lalu. Tanaman Anturiumm sendiri adalah tanaman hias tropis, yang memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan. Tanaman ini banyak diminati karena bentuk daun dan bunganya yang indah, Anthurium yang berdaun indah adalah asli Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong berasal dari Eropa. Namun sekarang tanaman tersebut sudah banyak ditinggalkan dan dibiarkan begitu saja. Iseng-iseng daripada tanaman tersebut tidak dimanfaatkan, sambil untuk mengisi waktu kita belajar untuk mengembangbiakan tanaman tersebut.

Pengembangbiakan tanaman tersebut menurut saya sangat mudah dilakukan dan tidak perlu keahlian khusus. Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu cara generatif (biji) dan vegetatif (stek).

Pengembangbiakan tanaman tersebut menurut saya sangat mudah dilakukan dan tidak perlu keahlian khusus. Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu cara generatif (biji) dan vegetatif (stek).

Perbanyakan dengan cara generatif
Anthurium mempunyai bunga berumah satu artinya dalam satu bunga terkandung sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Bunga terdiri dari tangkai, mahkota, dan tongkol. Semua bagian bunga tersebut menjadi satu kesatuan dan berbentuk seperti ekor, sehingga Anthurium dikenal dengan si bunga ekor.

Putik dan tepung sari menempel pada tongkol. Masaknya putik dan tepung sari tidak bersamaan. Pada umumnya putik masak lebih awal dibanding tepung sari.
Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan bunga betina.

Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di bagian lendir pada bunga betina. Sekitar dua bulan kemudian, bunga yang dihasilkan sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium.

Buah berbentuk bulat dan menempel pada tongkol, buah muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah. Biji yang telah masak akan terlepas dari tongkolnya, biji inilah yang baik untuk disemai. Bibit yang dihasilkan dari biji, umumnya mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.

Biji-biji tersebut di kupas, dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram. Tanaman anthurium membutuhkan persyaratan media tumbuh sebagai berikut : bersifat porous atau mudah merembeskan air yang berlebihan dan menahan air secukupnya untuk tanaman, subur, gembur, dan tidak mengandung hama atau penyakit tular tanah, dan bersifat ringan dan dapat menjaga kelembaban medium tumbuh sepanjang waktu.

Perbanyakan dengan cara vegetatif 
Ada beberapa cara dalam perbanyakan tanaman anthurium secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas. Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang) dengan menyertakan 1 – 3 akar, bagian atas tanaman. Anthurium membentuk batang pokok yang memanjang, sekaligus membentuk akar udara dari ketiak daunnya. Batang pokok yang masih berakar udara berwarna hijau dan berair diambil kemudian disemai di tempat teduh.

Cara perbanyakan yang lainnya adalah dengan mata tunas yang tumbuh di sekitar batang tanaman anthurium. Ambil salah satu mata tunas pada cabang anthurium, kemudian tanam mata tunas pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Siramlah medium tumbuh tersebut dengan air agar kelembaban tetap terjaga.

Penyiapan Medium Tumbuh
Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan pupuk kandang yang sudah jadi diayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm. Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara mengukus selama satu jam.

Penyiapan Pot
Untuk menanam bunga anthurium, dapat digunakan pot tanah, pot plastik atau pot straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang dapat meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan pot yang masih baru, pot perlu direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot. Medium tumbuh berupa campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dimasukkan dalam pot

Pemeliharaan
Setelah tanam, tanaman dipelihara dengan menyiram 1 – 2 kali sehari. Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara di tempat teduh karena tanaman tidak tahan sinar matahari langsung.