Familia: euphorbiaceae
Nama Lokal:
Wawulutan, trembilu, congcong belut, euling-eulingan (Jawa), cocorenean (Sunda), mahasu mambei, woi in talun (Aceh), lan tou bo (Cina).
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis:
Mengandung triterpenoids, flavonoid, tanin, alkaloid, dan asam fenol, friedelan, betulinic acids, glochidonol. Bersifat tawar, kelat (astrigen), netral, dan sedikit beracun. Bermanfaat sebagai pelancar peredaran darah dan antiradang.
Penyakit yang dapat diobati:
Rematik, luka terpukul, disentri, radang usus, radang lever, dan radang ginjal, cacingan pada anak-anak, asma dan radang pangkal tenggorok (laringitis)
Pemanfaatan:
1. Rematik
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
2. Luka terpukul
Bahan: batang dan cabang secukupnya
Cara membuat: bahan dicuci bersih, dilumatkan hingga halus.
Cara menggunakan: ditempelkan di tempat yang sakit
3. Disentri
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
4. Radang usus, radang lever, dan radang ginjal
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
5. Cacingan pada anak-anak
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
6. Asma dan radang pangkal tenggorok (laringitis)
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
Sumber:
Nama Lokal:
Wawulutan, trembilu, congcong belut, euling-eulingan (Jawa), cocorenean (Sunda), mahasu mambei, woi in talun (Aceh), lan tou bo (Cina).
Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis:
Mengandung triterpenoids, flavonoid, tanin, alkaloid, dan asam fenol, friedelan, betulinic acids, glochidonol. Bersifat tawar, kelat (astrigen), netral, dan sedikit beracun. Bermanfaat sebagai pelancar peredaran darah dan antiradang.
Penyakit yang dapat diobati:
Rematik, luka terpukul, disentri, radang usus, radang lever, dan radang ginjal, cacingan pada anak-anak, asma dan radang pangkal tenggorok (laringitis)
Pemanfaatan:
1. Rematik
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
2. Luka terpukul
Bahan: batang dan cabang secukupnya
Cara membuat: bahan dicuci bersih, dilumatkan hingga halus.
Cara menggunakan: ditempelkan di tempat yang sakit
3. Disentri
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
4. Radang usus, radang lever, dan radang ginjal
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
5. Cacingan pada anak-anak
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
6. Asma dan radang pangkal tenggorok (laringitis)
Bahan: 15 gr batang dan cabang
Cara membuat: bahan dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan lalu saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas
Sumber: