Senin, 27 April 2020

Langkah-langkah Penulisan Teks Investigasi

Wawan Setiawan Tirta
Teks laporan investigasi dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan fakta-fakta yang ada dalam suatu lingkungan masyarakat atau suatu wilayah. Salah satu contohnya adalah dalam kondisi geografis dan ekonomi Indonesia.Teks laporan investigasi adalah teks laporan yang disusun berdasarkan temuan-temuan fakta yang dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan studi pustaka. Kuat dan lemahnya isi laporan investigasi yang dibuat tergantung dari proses pencarian data dan keterangan yang dikerjakan di dalam pengamatan, wawancara, dan studi pustaka.

Ketika akan menulis sebuah laporan investigasi perlu melakukan beberapa hal untuk memperkaya isi dari laporan tersebut. Laporan investigasi adalah upaya menyusun temuan-temuan fakta ke dalam sebuah tulisan, sehingga memang diperlukan pengetahuan dalam teknik penyususnan sebuah laporan. Salah satunya adalah memilih dan memilah kosakata baku yang digunakan dalam teks laporan investigasi. Untuk dapat menyusun sebuah teks laporan investigasi ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar teks laporan yang dibuat dapat menyampaikan informasi dan fakta yang ada. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
  1. Menentukan topik/masalah yang akan ditulis. Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan laporan yang akan disampaikan. Topik merupakan pokok persoalan yang melandasi kegiatan pengamatan. Topik utama yang memiliki cakupan cukup luas perlu dirinci. Dari topik tersebut tentu kita akan mengetahui tujuan dari pengamatan yang dilakukan.
  2. Mengumpulkan informasi dengan melakukan investigasi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti percobaan, pengamatan, wawancara, dan studi pustaka. Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukan dalam proses pembuatan laporan. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Pengamatan merupakan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek pengamatan.
  3. Mengolah informasi dari hasil investigasi dengan menuangkannya dalam bentuk tulisan, yang terdiri atas tiga bagian, yaitu Penjelasan, Fakta-fakta, dan Kesimpulan. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul langkah selanjutnya adalah menuangkan ke dalam bentuk laporan investigasi. Teks laporan investigasi memiliki struktur yaitu penjelasan umum, fakta-fakta, dan kesimpulan. Beberapa hala yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan investigasi antara lain : Pemakaian huruf kapital benar,  Pemakaian tanda baca tepat,  Penggunaan kosa kata baku benar, τ€€ƒ Tulisan rapi dan terbaca, danτ€€ƒ Informasi berdasarkan fakta hasil investigasi.
 Teks laporan investigasi dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan fakta Langkah-langkah Penulisan Teks Investigasi
Berikut ini contoh teks laporan investigasi mengenai Kondisi Geografis Indonesia.
Struktur teksKalimat
Penjelasan
Umum
Kondisi geografi suatu wilayah adalah keadaan muka bumi dari aspek letak, cuaca, iklim, relief, jenis tanah, flora dan fauna serta sumber daya alamnya. Kondisi ekonomi adalah keadaan mata pencaharian suatu wilayah tertentu. Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa, meliputi bentang alam dataran tinggi, dataran rendah, dan perairan. Sebagai negara yang beriklim tropis kegiatan utama penduduk Indonesia adalah di bidang pertanian.
Fakta-faktaDataran rendah adalah daratan yang memiliki ketinggian 0-200 diatas permukaan laut (dpl). Hampir semua ibu kota propinsi di Indonesia terletak di dataran rendah. Tumbuhan di dataran rendah adalah padi, palawija, dan tebu.

Wilayah pantai termasuk dataran rendah. Indonesia memiliki banyak pantai karena negara kita terdiri atas ribuan pulau. Tumbuhan di wilayah pantai adalah kelapa, bakau, dan ganggang.

Dataran tinggi adalah daratan luas dengan ketinggian lebih dari 200 diatas permukaan laut (dpl). Beberapa dataran tinggi di Indonesia, contohnya dataran tinggi Dieng (Jawa Tengah), dataran tinggi Malang dan Tengger (Jawa Timur), dataran tinggi Alas (Aceh), dan dataran tinggi Bone (Sulawesi Selatan). Jenis tumbuhan di dataran tinggi adalah teh, kopi, cengkeh, buah-buahan, dan sayuran.

Kondisi geografi suatu wilayah ternyata dapat mempengruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Perbedaan kehidupan masyarakat di tiga daerah adalah sebagai berikut.
  1. Dataran tinggi: biasanya sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani sayuran.
  2. Daerah pantai: sebagian besar masyarakatnya memiliki ma tapencaharian sebagai nelayan, petambak garam, petani bakau, atapengumpul ganggang atau kelapa.
  3. Dataran rendah : di daerah pedesaan, biasanya sebagian besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani di sawah, jika di daerah perkotaan maka masyarakatnya memiliki beragam mata pencaharian.
Jenis tumbuhan yang berbeda dari wilayah yang berbeda tersebut akan saling melengkapi. Teh yang berasal dari dataran tinggi juga dibawa dan dijual ke wilayah dataran rendah dan pantai, sehingga nelayan juga dapat menikmati teh.
KesimpulanKondisi geografis mempengaruhi kehidupan ekonomi penduduk wilayah tersebut. Manusia dengan segala kecerdasan dan kemauannya berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan geografisnya atau berupaya mengubah kondisi lingkungan itu sesuai dengan kepentingannya. Adanya keragaman kondisi pada geografis tiap wilayah memunculkan corak mata pencaharian yang berbeda-beda.