Salah satu bagian penting dari kendaraan baik untuk sepeda motor atau mobil adalah sistem kelistrikan bodi termasuk dalam hal ini adalah sistem penerangan (lighting sistem) yang tentunya sangat diperlukan sekali untuk keselamatan pengendara terutama untuk pengendaraan dimalam hari. Sistem Kelsitrikan body yakni sistem kelistrikan yang mengatur kinerjanya komponen-komponen seperti system penerangan, dan lampu – lampu lainnya. Sistem kelistrikan bodi ini dibagi menjadi dua yaitu kelistrikan bagian luar dan dalam.
Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat beberapa sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu :Lampu besar/kepala, Lampu tail/belakang, Lampu rem, Lampu jarak/kota, Lampu tanda belok, Lampu hazard, Lampu plat nomor, Lampu mundur, dan Lampu kabut. Sistem kelistrikan yang terpasang di bagian dalam ini meliputi lampu ruangan/lampu kabin
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan lalu lintas No. 22 tahun 2009 bahwa perlengkapan kelistrikan bodi standar yang harus dipenuhi dalam kendaraan bermotor baik kendaraan ringan maupun kendaraan berat adalah
A. Fungsi Sistem Penerangan
Sedangkan menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama yaitu:
1. Untuk Melihat (pengemudi)
2. Yang Terlihat Orang Lain
3. Yang terlihat pada malam hari
B. Macam-macam Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. Terdiri dari Lampu pijar biasa dan Lampu pijar halogen
Lampu halogen menyala lebih terang dari pada lampu pijar biasa karena filamen lebih panas. Akibat filamen yang lebih panas walfram akan menguap lebih cepat. Supaya uap walfram tidak berkondensasi di atas gelas, maka lampu harus diisi dengan gas halogen. Gas halogen akan membantu supaya walfram bisa kembali sendiri ke filamen.
Spesifikasi :
3. Lampu Kepala
Lampu kepala sangat penting pada semua kendaraan khususnya pada saat gelap atau malam hari semua kendaraan akan membutuhkan sebuah lampu yang dapat menerangi sepanjang perjalanan. Lampu kepala (head lamp) adalah lampu penerangan utama pada suatu kendaraan yang digunakan untuk menerangi jalan di sepanjang perjalanan terutama saat dalam keadaan gelap atau malam hari.
Fungsi lampu kepala adalah untuk membungkus berkas cahaya untuk memberikan kuat penerangan kuat penerangan yang cukup pada arah yang kita inginkan. Lampu kepala pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 yaitu Lampu kepala pijar dan Lampu kepala dengan sealed beam.
4. Aturan Sinar Lampu Kepala
Lampu kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak mengganggu pengemudi lawan arah
Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat beberapa sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu :Lampu besar/kepala, Lampu tail/belakang, Lampu rem, Lampu jarak/kota, Lampu tanda belok, Lampu hazard, Lampu plat nomor, Lampu mundur, dan Lampu kabut. Sistem kelistrikan yang terpasang di bagian dalam ini meliputi lampu ruangan/lampu kabin
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan lalu lintas No. 22 tahun 2009 bahwa perlengkapan kelistrikan bodi standar yang harus dipenuhi dalam kendaraan bermotor baik kendaraan ringan maupun kendaraan berat adalah
- Perlengkapan kelistrikan bodi sistem penerangan
- Perlengkapan kelistrikan bodi sistem tanda
- Perlengkapan kelistrikan bodi sistem penghapus kaca
- Perlengkapan pengaman kelistrikan bodi
A. Fungsi Sistem Penerangan
Sedangkan menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama yaitu:
1. Untuk Melihat (pengemudi)
No | Nama Lampu | Posisi | Daya/Warna | Jumlah | Kegunaan | |
---|---|---|---|---|---|---|
Max | Min | |||||
1. | Lampu Jauh | Muka | 60 watt Putih / kuning | 4 | 2 | Penerangan jalan |
2. | Lampu Dekat | Muka | 55 watt Putih / kuning | 2 | 2 | Penerangan kendaraan yang bersimpangan. |
3. | Lampu Panel | Dalam Kabin | 3 watt/Putih | - | - | Penerangan panel / kabin. |
4. | Lampu Mundur | Belakang | 23 watt/Putih | 2 | 1 | Mundur |
5. | Lampu Blit | Muka | 55 watt/Putih / kuning | 2 | 0 | Isyarat pengganti klakson. |
6. | Lampu tambahan | Muka | 55 watt/Putih | 2 | 0 | Menambah terang lampu jauh. |
7. | Lampu Kabut | Muka | 55 watt/Kuning | 2 | 0 | Penerangan lampu waktu kabut. |
8. | Lampu Bagasi | Bagasi | 5/10 watt/Putih | - | - | Penerangan bagasi |
2. Yang Terlihat Orang Lain
No | Nama Lampu | Posisi | Daya/Warna | Jumlah | Kegunaan | |
---|---|---|---|---|---|---|
Max | Min | |||||
1. | Lampu Tanda Belok | Muka | 23 watt Orange /kuning | 6 | 4 | Isyarat kendaraan akan belok ke kanan / ke kiri |
2. | Lampu hazard(bersama lampu tanda belok) | Muka- Belakang | 23 watt Orange /kuning | 6 | 0 | Isyarat ada kendaraan yang rusak dan di tarik isyarat ada kendaraan macet di atas jalan. |
3. | Lampu blit(bersama lampu jauh) | Muka, | 60 watt Putih kuning | 2 | 0 | Isyarat sebagai pengganti klakson |
4. | Lampu rem | Muka | 21/23 watt Merah | 2 | 2 | Memberi isyarat bahwa kendaraan diperlambat atau akan berhenti |
5. | Lampu Mundur | Belakang | 23 watt Putih | 2 | 0 | Memberi isyarat kendaraan akan mundur. |
3. Yang terlihat pada malam hari
No | Nama Lampu | Posisi | Daya/Warna | Jumlah | Kegunaan | |
---|---|---|---|---|---|---|
Max | Min | |||||
1. | Lampu kota | Muka – belakang | 5/10 watt Orange/putih/ merah | 6 | 4 | Isyarat kendaraan akan belok ke kanan / ke kiri |
2. | Lampu blit | Muka | 60 watt Putih | 2 | 0 | Memberi isyarat pengganti klakson. |
3. | Lampu posisi | Muka Tengah Belakang | 5/10 watt Putih | 2 | 0 | Mengetahui panjang, lebar dan tinggi kendaraan. |
4. | Lampu nomor | Belakang | 5/10 watt Putih | 2 | - | Penerangan plat nomor. |
5. | Semua kegunaan yang terlihat pada siang hari | - | - | - | - | - |
B. Macam-macam Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. Terdiri dari Lampu pijar biasa dan Lampu pijar halogen
1. Lampu Biasa
Apabila filamen menjadi panas walfram akan memijar dan mengeluarkan cahaya sekitar 10 – 18 lumen/watt. Supaya filamen tidak terbakar udara harus dikosongkan. Filamen disini tidak boleh terlalu panas karena walfram akan menguap dan menghitamkan gelas.
2. Lampu HalogenLampu halogen menyala lebih terang dari pada lampu pijar biasa karena filamen lebih panas. Akibat filamen yang lebih panas walfram akan menguap lebih cepat. Supaya uap walfram tidak berkondensasi di atas gelas, maka lampu harus diisi dengan gas halogen. Gas halogen akan membantu supaya walfram bisa kembali sendiri ke filamen.
Spesifikasi :
- Tekanan gas : 10 bar, Ruang didalam lampu harus kecil, Ruangan yang kecil tutup gelas menjadi lebih dekat dengan filamen, akibatnya gelas juga lebih panas
- Tutup gelas lampu : Karena gelas juga akan menjadi lebih panas maka gelas dibuat dari pasir kuarsa yang tahan terhadap temperatur tinggi
- Gas halogen : Terbuat dari Natrium Bromida
3. Lampu Kepala
Lampu kepala sangat penting pada semua kendaraan khususnya pada saat gelap atau malam hari semua kendaraan akan membutuhkan sebuah lampu yang dapat menerangi sepanjang perjalanan. Lampu kepala (head lamp) adalah lampu penerangan utama pada suatu kendaraan yang digunakan untuk menerangi jalan di sepanjang perjalanan terutama saat dalam keadaan gelap atau malam hari.
Fungsi lampu kepala adalah untuk membungkus berkas cahaya untuk memberikan kuat penerangan kuat penerangan yang cukup pada arah yang kita inginkan. Lampu kepala pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 yaitu Lampu kepala pijar dan Lampu kepala dengan sealed beam.
- Reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat refleksi cukup baik maka permukaan reflektor dilapisi dengan alumunium. hal ini dilakukan dengan menguapkan pada bidang parabola.
- Titik api Apabila sinar datang dari titik api maka sinar akan dipantulkan sejajar sumbu utama reflektor. Supaya satu reflektor dapat digunakan untuk lampu jauh dan dekat dibuat konstruksi khusus
- Lampu jauh :. Dengan berpedoman pada sifat reflektor maka filamen lampu jauh diletakkan pada titik api supaya cahaya yang dipantulkan dapat dipantulkan sejajar
- Lampu Dekat. Filamen lampu dekat terletak di depan titik api, supaya hasil pantulan bisa sempurna ke bawah, maka bagian bawah dan depan filamen ditutup dengan sendok
- Sealed beam. Suatu lampu kepala yang menggunakan filamen reflektor dan kaca bias dirakit
- menjadi satu tidak bisa dibuka-buka. Kalau satu filamen rusak semua unit perlu diganti. Kaca bias di sini berfungsi untuk melindungi filamen dan penyebar cahaya
- Kaca bias. Pada kenyataannya reflektor parabola itu ditengah-tengah memberikan penyinaran yang terkuat, sehingga akan terjadi suatu bercak cahaya diatas jalan. Untuk menghindari itu dipasang kaca bias. Dengan adanya kaca bias, maka cahaya yang datang akan dibagi-bagi menjadi beberapa fokus baru, yang menyebarkan sinar supaya penerangan di atas jalan lebih sempurna. Kaca pembias cahaya ini memungkinkan secara langsung penerangan yang lebih baik di depan kendaraan dan pinggir jalan, kaca ini juga membantu pengaturan cahaya lampu dekat dan jauh. Macam-macam kaca bias antara lain L. Simetris, Asimetris Eropa ( jalan kanan, Asimetris Eropa ( jalan kanan dan kiri ), dan Simetris ( Amerika ) ( Sealed beam ).
4. Aturan Sinar Lampu Kepala
Lampu kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak mengganggu pengemudi lawan arah