Jumat, 17 April 2020

Komponen Sistem Kelistrikan Bodi Standart dan Pengaman

Wawan Setiawan Tirta
Salah satu bagian penting dari kendaraan baik untuk sepeda motor atau mobil adalah sistem kelistrikan bodi termasuk dalam hal ini adalah sistem penerangan (lighting sistem) yang tentunya sangat diperlukan sekali untuk keselamatan pengendara terutama untuk pengendaraan dimalam hari. Sistem Kelsitrikan body yakni sistem kelistrikan yang mengatur kinerjanya komponen-komponen seperti system penerangan, dan lampu – lampu lainnya. Sistem kelistrikan bodi ini dibagi menjadi dua yaitu kelistrikan bagian luar dan dalam.

Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat beberapa sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu :Lampu besar/kepala, Lampu tail/belakang, Lampu rem, Lampu jarak/kota, Lampu tanda belok, Lampu hazard, Lampu plat nomor, Lampu mundur, dan Lampu kabut. Sistem kelistrikan yang terpasang di bagian dalam ini meliputi lampu ruangan/lampu kabin

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan lalu lintas No. 22 tahun 2009 bahwa perlengkapan kelistrikan bodi standar yang harus dipenuhi dalam kendaraan bermotor baik kendaraan ringan maupun kendaraan berat adalah
  1. Perlengkapan kelistrikan bodi sistem penerangan
  2. Perlengkapan kelistrikan bodi sistem tanda
  3. Perlengkapan kelistrikan bodi sistem penghapus kaca
  4. Perlengkapan pengaman kelistrikan bodi

A. Fungsi Sistem Penerangan
Sedangkan menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi dua kegunaan utama yaitu:
1. Untuk Melihat (pengemudi)
NoNama LampuPosisiDaya/WarnaJumlahKegunaan
MaxMin
1. Lampu Jauh Muka 60 watt
Putih / kuning
4 2Penerangan jalan
2. Lampu Dekat Muka 55 watt
Putih / kuning
2 2Penerangan
kendaraan yang
bersimpangan.
3. Lampu Panel Dalam Kabin 3 watt/Putih- -Penerangan panel
/ kabin.
4. Lampu Mundur Belakang 23 watt/Putih2 1Mundur
5. Lampu Blit Muka 55 watt/Putih /
kuning
2 0Isyarat pengganti
klakson.
6. Lampu tambahan Muka 55 watt/Putih2 0Menambah terang
lampu jauh.
7. Lampu Kabut Muka 55 watt/Kuning2 0Penerangan lampu
waktu kabut.
8. Lampu Bagasi Bagasi 5/10 watt/Putih- -Penerangan bagasi

2. Yang Terlihat Orang Lain
NoNama LampuPosisiDaya/WarnaJumlahKegunaan
MaxMin
1. Lampu Tanda Belok Muka 23 watt
Orange /kuning
6 4Isyarat kendaraan
akan belok ke
kanan / ke kiri
2. Lampu hazard(bersama
lampu tanda belok)
Muka-
Belakang
23 watt
Orange /kuning
6 0Isyarat ada
kendaraan yang
rusak dan di tarik
isyarat ada
kendaraan macet
di atas jalan.
3. Lampu blit(bersama
lampu jauh)
Muka, 60 watt
Putih kuning
2 0Isyarat sebagai
pengganti klakson
4. Lampu rem Muka 21/23 watt
Merah
2 2Memberi isyarat
bahwa kendaraan
diperlambat atau
akan berhenti
5. Lampu Mundur Belakang 23 watt
Putih
2 0Memberi isyarat
kendaraan akan
mundur.

3. Yang terlihat pada malam hari
NoNama LampuPosisiDaya/WarnaJumlahKegunaan
MaxMin
1. Lampu kota Muka –
belakang
5/10 watt
Orange/putih/
merah
6 4Isyarat kendaraan
akan belok ke
kanan / ke kiri
2. Lampu blit Muka 60 watt
Putih
2 0Memberi
isyarat
pengganti
klakson.
3. Lampu posisi Muka
Tengah
Belakang
5/10 watt
Putih
2 0Mengetahui
panjang, lebar dan
tinggi kendaraan.
4. Lampu nomor Belakang 5/10 watt
Putih
2 -Penerangan
plat nomor.
5. Semua kegunaan
yang terlihat pada
siang hari
- -- --

B. Macam-macam Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi. Terdiri dari Lampu pijar biasa dan Lampu pijar halogen

1. Lampu Biasa
Apabila filamen menjadi panas walfram akan memijar dan mengeluarkan cahaya sekitar 10 – 18 lumen/watt. Supaya filamen tidak terbakar udara harus dikosongkan. Filamen disini tidak boleh terlalu panas karena walfram akan menguap dan menghitamkan gelas.
Salah satu bagian penting dari kendaraan baik untuk sepeda motor atau mobil adalah sistem  Komponen Sistem Kelistrikan Bodi Standart dan Pengaman
2. Lampu Halogen
Lampu halogen menyala lebih terang dari pada lampu pijar biasa karena filamen lebih panas. Akibat filamen yang lebih panas walfram akan menguap lebih cepat. Supaya uap walfram tidak berkondensasi di atas gelas, maka lampu harus diisi dengan gas halogen. Gas halogen akan membantu supaya walfram bisa kembali sendiri ke filamen.
Salah satu bagian penting dari kendaraan baik untuk sepeda motor atau mobil adalah sistem  Komponen Sistem Kelistrikan Bodi Standart dan Pengaman
Spesifikasi :
  1. Tekanan gas : 10 bar, Ruang didalam lampu harus kecil, Ruangan yang kecil tutup gelas menjadi lebih dekat dengan filamen, akibatnya gelas juga lebih panas
  2. Tutup gelas lampu : Karena gelas juga akan menjadi lebih panas maka gelas dibuat dari pasir kuarsa yang tahan terhadap temperatur tinggi
  3. Gas halogen : Terbuat dari Natrium Bromida

3. Lampu Kepala
Lampu kepala sangat penting pada semua kendaraan khususnya pada saat gelap atau malam hari semua kendaraan akan membutuhkan sebuah lampu yang dapat menerangi sepanjang perjalanan. Lampu kepala (head lamp) adalah lampu penerangan utama pada suatu kendaraan yang digunakan untuk menerangi jalan di sepanjang perjalanan terutama saat dalam keadaan gelap atau malam hari.

Fungsi lampu kepala adalah untuk membungkus berkas cahaya untuk memberikan kuat penerangan kuat penerangan yang cukup pada arah yang kita inginkan. Lampu kepala pada dasarnya bisa dibagi menjadi 2 yaitu Lampu kepala pijar dan Lampu kepala dengan sealed beam.
Salah satu bagian penting dari kendaraan baik untuk sepeda motor atau mobil adalah sistem  Komponen Sistem Kelistrikan Bodi Standart dan Pengaman

  1. Reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat refleksi cukup baik maka permukaan reflektor dilapisi dengan alumunium. hal ini dilakukan dengan menguapkan pada bidang parabola.
  2. Titik api Apabila sinar datang dari titik api maka sinar akan dipantulkan sejajar sumbu utama reflektor. Supaya satu reflektor dapat digunakan untuk lampu jauh dan dekat dibuat konstruksi khusus
  3. Lampu jauh :. Dengan berpedoman pada sifat reflektor maka filamen lampu jauh diletakkan pada titik api supaya cahaya yang dipantulkan dapat dipantulkan sejajar
  4. Lampu Dekat. Filamen lampu dekat terletak di depan titik api, supaya hasil pantulan bisa sempurna ke bawah, maka bagian bawah dan depan filamen ditutup dengan sendok
  5. Sealed beam. Suatu lampu kepala yang menggunakan filamen reflektor dan kaca bias dirakit
  6. menjadi satu tidak bisa dibuka-buka. Kalau satu filamen rusak semua unit perlu diganti. Kaca bias di sini berfungsi untuk melindungi filamen dan penyebar cahaya
  7. Kaca bias. Pada kenyataannya reflektor parabola itu ditengah-tengah memberikan penyinaran yang terkuat, sehingga akan terjadi suatu bercak cahaya diatas jalan. Untuk menghindari itu dipasang kaca bias. Dengan adanya kaca bias, maka cahaya yang datang akan dibagi-bagi menjadi beberapa fokus baru, yang menyebarkan sinar supaya penerangan di atas jalan lebih sempurna. Kaca pembias cahaya ini memungkinkan secara langsung penerangan yang lebih baik di depan kendaraan dan pinggir jalan, kaca ini juga membantu pengaturan cahaya lampu dekat dan jauh. Macam-macam kaca bias antara lain L. Simetris, Asimetris Eropa ( jalan kanan, Asimetris Eropa ( jalan kanan dan kiri ), dan Simetris ( Amerika ) ( Sealed beam ).

4. Aturan Sinar Lampu Kepala
Lampu kepala perlu distel supaya sinar lampu kepala tidak mengganggu pengemudi lawan arah