Minggu, 26 April 2020

Kenekaragaman Motif Hias Nusantara

Wawan Setiawan Tirta
Nusantara dikenal memiliki beraneka ragam motif hias. Motif hias disebut juga ornamen, motif hias dimiliki oleh setiap daerah Nusantara. Motif hias pada karya seni rupa Nusantara menggunakan motif-motif tertentu, sesuai kekhasan tradisi daerah masing-masing. Motif hias tersebut dibuat pada bidang-bidang, misalnya: segi tiga, segi empat, dan lingkaran. Motif-motif hias itu antara lain motif geometris, motif tumbuhan, motif hewan, dan sebagainya

A. Pengertian Motif Hias
Motif adalah desain yang ditampilkan berulang-ulang menurut pola teratur. Sedangkan motif hias adalah bentuk dekorasi yang dipakai untuk menghias atau memperindah bidang. Bentuk motif hias dapat berupa dua dimensi maupun tiga dimensi.

Dalam bidang seni rupa setiap daerah memiliki corak dan motif yang khas. Motif hias tumbuhan, motif hias hewan, dan motif hias geometris biasanya digunakan untuk memperindah kain polos sehingga menjadi kain yang bercorak.

Motif hias daerah nusantara memiliki makana simbolis tersendiri. Beberapa contoh motif hias daerah dan maknanya antara lain sebagai berikut.
  1. Motif hias Ular Naga dari Jawa Timur memiliki makna sebagai penolak bala.
  2. Motif hias sigar dari Lampung memiliki makna rasa saling menghormati.
  3. Motif hias pohon hayat dalam gunungan dari Yogyakarta bermakna nafsu manusia.
  4. Batik tulis gaya Yogyakarta dengan corak parang rusak melambangkan kekuatan, kecepatan, pertumbuhan, dan kesucian.
  5. Batik tulis gaya Surakarta dengan corak ratu ratih melambangkan kesetiaan.

B. Bentuk Motif Hias
Banyak sekali motif hias yang ada di Indonesia, hal ini karena banyaknya suku bangsa yang beranekaragam kebudayaan yang menyebar di pelosok nusantara. Bentuk motif hias ada dua macam yaitu motif hias geometris dan motif hias non geometris. Motif hias memiliki simbol atau makna tertentu yang tergambar dalam gambar tersebut.
  1. Motif Hias Geometris. Motif hias geometris adalah motif hias abstrak (motif tidak nyata) yang berbentuk segi empat, zig-zag, lingkaran, segitiga, garis lengkung.
  2. Motif hias Non Geometris. Motif hias non geometris adalah motif hias yang dibuat dengan gambar hewan, tumbuhan, batu, awan, dan ada juga yang menggabungkan antara hewan dan tumbuhan. Contohnya kain tenun motif hewan, kain tenun motif tumbuhan, kain tenun motif campuran. Motif hias flora dibentuk berdasarkan pada tumbuh-tumbuhan yang hidup di sekitar. Bentuknya ada yang berupa akar, daun, bunga, biji, tunas, buah, ranting, atau pohonnya.  Motif hias satwa. Satwa darat, air atau yang hidup di udara dan bahkan ada pula satwa khayal dibuat sebagai motif hias. Kadal, kerbau, belalang, ikan, ular, kuda, singa, gajah, burung, rusa, dan mahluk ajaib naga atau makara (ikan berbelalai) adalah beberapa satwa yang sering dijadikan motif hias. 
C. Jenis Motif Hias
Jenis motif hias ada dua macam sebenarnya, yaitu motif hias dua dimensi atau 2D dan motif hias tiga dimensi atau 3D. Berikut ini penjelasannya.
  1. Motif hias dua dimensi atau 2 D adalah motif hias yang mempunyai panjang dan lebar yang hanya dapat dinikmati dari salah satu arah saja atau hanya dari depan. Hasil karya motif hias dua dimensi atau 2D anatara lain berupa kain songket, kain tenun, kain batik, jumputan, wayang kulit, dan sebagainya.
  2. Motif hias tiga dimensi atau 3D adalah motif hias yang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi, sehingga dapat dilihat dari berbagai arah atau sudut pandang mana saja. Contoh hasil karya motif hias tiga dimensi atau 3D antara lain patung, seni ukir, relief candi, wayang golek, miniatur, dan sebagainya.

D. Jenis Motif Hias Nusantara
Jenis Motif Hias adalah semua bentuk dekorasi yang dipakai untuk menghias atau memperindah bidang, baik dalam bentuk 2 dimensi berupa gambar hiasan dan anyaman ukiran, maupun 3 dimensi yang berupa seni bangunan, perabotan rumah tangga, kerajinan tangan dan lain sebagainya.

Motif hias pada karya seni rupa bermacam-macam. Pada dasarnya motif hias nusantara masing-masing diciptakan dengan mewakili simbol atau makna tertentu.  Jenis-jenis motif hias tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Motif alam dapat berupa gambar bintang, bulan, matahari, awan, dan sinar api.
  2. Motif keagamaan atau religius dipakai bersamaan dengan datangnya hari upacara keagamaan. Misalnya umat Hindu dengan motif kala yang diikuti dengan makara. Biasanya menghiasi bagian atas pintu atau relung candi. Dalam agama Islam ada kaligrafi (tulisan arab dari ayat-ayat Al Quran)
  3. Motif anyaman berupa motif garis yang sudah tersebar di berbagai daerah dan sudah membudaya di masyarakat.
  4. Motif tanaman dan bunga (flora) berupa sulur-sulur gelung. Motif ini mulai muncul sejak jaman prasejarah. Pada masa Hindu motif bunga yang terkenal yaitu motif bunga teratai. Ada tiga macam bunga teratai yaitu : Pertama, padma (teratai merah dan bentuk bunganya mekar), Kedua Uthpala (teratai biru dengan bentuk bunga setengah mekar), Ketiga Kumada (teratai putih dengan bentuk bunga kuncup)
  5. Motif tubuh manusia muncul dalam zaman prasejarah. Motif ini berarti sebagai penolak bala dan melambangkan nenek moyang dan dianggap memiliki kesaktian. Contohnya adalah topeng.
  6. Motif garis potong (motif tangga) melambangkan tangga ke surga bagi roh nenek moyang.
  7. Motif geometris berupa titik-titik garis sejajar lengkung, garis lengkung membentuk huruf S yang disebut ikal atau pilin.
  8. Motif kawung mulai muncul pada masa Hindu, kawung adalah nama lain dari pohon aren dan buahnya yang disebut kolang-kaling.
  9. Motif untu walang (gigi belalang) disebut motif tumpal. Motif ini menggambarkan tunas bambu (rebung) sehingga dianggap sebagai lambang kesuburan.

Banyak motif hias yang ada di Indonesia, hal ini karena banyaknya suku bangsa yang beranekaragam kebudayaan yang menyebar di pelosok nusantara kita. Berikut ini beberapa motif hias yang ada di pelosok Nusantara.
Nusantara dikenal memiliki beraneka ragam motif hias Kenekaragaman Motif Hias Nusantara
  1. Motif hias selembayung ata selo bayung merupakan hiasan yang bersilangan pada kedua ujung perabung bangunan balai adat melayu. Selembayung terbuat dari kayu dan memiliki makna cahaya rumah, keserasian dalam kehidupan rumah, temapt turun para dewa yang memberi kesehatan dan perwujudan kasih sayang.
  2. Motif hias Toraja biasanya berupa hewan dan tanaman yang melambangkan kebajikan. Misalnya tanaman air seperti gulma air dan hewan seperti kepiting dan kecebong yang melambangkan kesuburan. Keseimbangan alam berupa gambar abstrak dan geometri yang teratur digunakan dalam seni bangunan dan benda pakai seperti kain dan benda-benda ritual keagamaan.
  3. Motif hias masyarakat Banjar Kalimantan Selatan berupa ukir-ukiran tumbuhan pohon Tawing Halat (Seketeng) yang merupakan perwujudan pohon kehidupan. Masyarakat Dayak menyebut batang garing. Ornamen dalam arsitektur tradisional Banjar dikenal dengan istilah tatah, bentuknya tatah surut (ukiran berupa relief), tatah babuku (ukiran tiga dimensi), dan tatah baluang (ukiran berlobang).
  4. Motif hias gunungan memiliki makna kesucian, dan alam baka yang abadi. Pada masa Hindu motif gunungan digambarkan Gunung Meru yang merupakan tempat bersemayamnya para dewa.
  5. Motif hias Kain Basurek memiliki motif yang bertuliskan huruf Arab yang dapat dibaca. Kain ini umumnya digunakan untuk upacara adat pengantin dan menutupi mayat. Kain ini tidak boleh digunakan secara sembarangan.
  6. Motif hias buaya dapat ditemukan pada kin tenun ikat dari Sumba Timur. Motif ini mencerminkan kedekatan masyarakat Sumba dengan alam. Motif ini memiliki simbol satus sosial seseorang, kain ini biasa dipakai para raja yang melambangkan kebesaran dan keagungan.
  7. Motif hias mbitoro atau tiang arwah dibuat jika ada orang yang meninggal dunia. Kemudian diadakan ritual khusus melepas arwah ke alam gaib. Patung Mbitoro merupakan symbol Suku Kamoro yang disakralkan sejak dahulu. Suku Asli Kamoro-Kabupaten Mimika-Papua. Suku Kamoro mempercayai bahwa Patung Mbitoro dapat membawa kebaikan dan malapetaka, oleh sebab itu Patung Mbitoro sangat di sakralkan di hormati bagi setiap masyarakat asli Suku Kamoro. 
  8. Motif hias Sumatera Barat umumnya berupa tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga, dan berbuah. Motif hias ini biasanya terdapat pada dinding bagian luar rumah Gadang.